Shalawat Thibbil Qulub: Penawar Hati dan Penyembuh Jiwa
Pendahuluan
Shalawat merupakan salah satu bentuk ibadah mulia yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an. Di antara sekian banyak jenis shalawat, terdapat satu shalawat yang sangat populer karena kandungannya yang penuh harapan akan kesembuhan dan ketenangan, yaitu Shalawat Thibbil Qulub.
Dikenal juga sebagai Shalawat Syifa, amalan ini telah menjadi bagian dari tradisi wirid harian umat Islam, terutama dalam lingkungan pesantren dan tarekat sufi.
Teks Shalawat Thibbil Qulub
✅ Arab:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُورِ الْأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَقُوْتِ الْأَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
✅ Latin:
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammadin thibbil quluubi wa dawa’iha, wa ‘aafiyatil abdani wa shifa’iha, wa nuuril abshaari wa dhiya’iha, wa quutil arwaahi wa ghidza’iha, wa ‘ala alihi wa shahbihi wasallim.
✅ Terjemahannya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang menjadi penawar hati dan obatnya, kesehatan tubuh dan penyembuhnya, cahaya pandangan dan sinarnya, makanan ruhani dan gizinya. Limpahkan juga rahmat dan keselamatan kepada keluarga dan para sahabatnya.”
Makna dan Kandungan
Shalawat ini mengandung doa yang sangat mendalam. Tidak hanya memohon syafaat Rasulullah SAW, tetapi juga menggambarkan beliau sebagai:
-
Obat bagi hati yang sakit
-
Penyembuh bagi tubuh yang lemah
-
Cahaya bagi penglihatan batin dan lahir
-
Gizi bagi jiwa yang hampa
Shalawat ini mencerminkan bahwa Rasulullah SAW adalah sumber rahmat dan penyembuhan, tidak hanya secara fisik, tetapi juga spiritual.
Asal Usul dan Sejarah
Shalawat Thibbil Qulub banyak dikaitkan dengan seorang ulama besar Mesir, yaitu Syaikh Ahmad al-Dardir al-Khalwatiy (w. 1201 H), seorang ulama sufi dari mazhab Maliki yang juga dikenal sebagai tokoh tarekat Khalwatiyah.
Shalawat ini disebutkan dalam kitab-kitab ulama seperti:
-
Sa’adah al-Darain fi Shalat ‘ala Sayyid al-Kaunain karya Syaikh Yusuf bin Ismail al-Nabhani
-
Beberapa versi kitab wirid dan kumpulan shalawat dalam tradisi pesantren
Keutamaan dan Manfaat
Beberapa manfaat dari membaca Shalawat Thibbil Qulub secara rutin, antara lain:
-
Menjadi wasilah (perantara) kesembuhan dari penyakit lahir dan batin
-
Memberikan ketenangan hati dan kejernihan pikiran
-
Menambah kecintaan kepada Rasulullah SAW
-
Menjadi penolak bala dan sumber ketenangan spiritual
-
Merupakan bagian dari wirid penyembuhan rohani dalam tarekat
✅ Waktu dan Cara Mengamalkan
Shalawat ini bisa dibaca kapan saja, terutama:
-
Saat sakit
-
Setelah shalat fardhu
-
Pada waktu pagi dan petang
-
Saat menjenguk orang sakit
-
Sebagai wirid harian
Beberapa ulama menganjurkan membacanya sebanyak 7, 41, 100, bahkan hingga 1000 kali sesuai kebutuhan dan kondisi.
️ Penutup
Shalawat Thibbil Qulub adalah warisan spiritual yang sarat makna, menjadi doa harapan akan kesembuhan, kedamaian, dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Di tengah kesibukan dan kegelisahan zaman, shalawat ini adalah oase bagi jiwa yang mendamba ketenangan dan keberkahan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa bershalawat kepada Nabi, dan mendapatkan syafaatnya di dunia dan akhirat. Aamiin.