السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْـحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.
Amma ba’du…
Isi Kultum
Jamaah yang dirahmati Allah, Alhamdulillah, kita diberi kesempatan oleh Allah ﷻ untuk kembali duduk bersama dalam majelis ilmu yang mulia ini. Kali ini kita akan membahas sebuah tema penting dan relevan dengan bulan kemerdekaan, yaitu: Mensyukuri Kemerdekaan dengan Iman dan Amal.
Semoga apa yang kita bahas hari ini menambah wawasan, memperkuat iman, dan mendorong kita semua untuk menjadi bagian dari masyarakat yang bersyukur atas nikmat Allah.
Hari kemerdekaan Indonesia yang kita peringati setiap tanggal 17 Agustus adalah momentum penting untuk merenungkan nikmat besar dari Allah ﷻ. Betapa banyak bangsa di dunia yang belum merdeka, masih mengalami konflik, perang saudara, atau penjajahan ekonomi. Sementara kita, atas izin Allah, sudah lebih dari 80 tahun merasakan kemerdekaan.
Oleh karena itu, kemerdekaan adalah nikmat besar yang wajib kita syukuri. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'”
(QS. Ibrahim: 7)
Ayat ini menegaskan bahwa syukur adalah kunci ditambahkannya nikmat, dan kufur nikmat justru mendatangkan murka Allah.
Bentuk Syukur yang Benar: Iman dan Amal
Mensyukuri kemerdekaan tidak cukup hanya dengan upacara, lomba, atau hura-hura. Syukur yang benar adalah syukur dengan hati, lisan, dan perbuatan.
-
Syukur dengan Iman
Kita gunakan kemerdekaan ini untuk mendekat kepada Allah. Bebas beribadah, belajar agama, berdakwah, dan menjadikan nilai-nilai Islam sebagai panduan hidup bermasyarakat. -
Syukur dengan Amal Saleh
Mengisi kemerdekaan dengan kontribusi nyata: bekerja jujur, belajar sungguh-sungguh, membantu sesama, menjaga persatuan, dan menolak segala bentuk korupsi dan perpecahan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَى أَجْسَادِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.”
(HR. Muslim)
Kemerdekaan bukan berarti bebas berbuat sesuka hati, tapi kesempatan untuk beramal saleh tanpa hambatan.
Kemerdekaan dan Persatuan
Bangsa kita merdeka karena persatuan seluruh elemen masyarakat. Maka tugas kita sekarang adalah merawat persatuan itu. Jangan biarkan perbedaan membuat kita terpecah. Sebab, Allah telah mengingatkan:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.”
(QS. Ali Imran: 103)
Penutup
Jamaah sekalian,
Mari kita syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan:
-
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
-
Menjaga ukhuwah dan persatuan.
-
Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi bangsa dan agama.
Semoga Allah menjadikan negeri kita baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur — negeri yang baik dan penuh ampunan. Demikian kultum ini saya sampaikan, semoga bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua. Mohon maaf atas segala kekurangan.
وَبِاللّٰهِ التَّوْفِيقُ وَالْهِدَايَةُ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ