Kultum: Tanda-Tanda Meninggal dalam Keadaan Husnul Khatimah
Pembuka
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Amma ba’du, jamaah rahimakumullah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Allah ﷻ berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
(QS. Āli ‘Imrān: 185)
“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia beruntung. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.”
Isi Kultum
Jamaah sekalian, yang paling penting bukanlah kapan kita mati, melainkan bagaimana keadaan kita ketika mati. Itulah yang disebut husnul khatimah – akhir kehidupan yang baik.
Berikut beberapa tanda-tanda meninggal dalam keadaan husnul khatimah berdasarkan dalil:
1. Wafat dengan Mengucapkan Kalimat Syahadat
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
(HR. Abu Dawud, Ahmad, Hakim)
“Barang siapa akhir perkataannya adalah ‘lā ilāha illallāh’, maka ia masuk surga.”
2. Wafat dalam Keadaan Beramal Saleh
Misalnya wafat ketika sedang shalat, berpuasa, haji, atau berjihad di jalan Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
(HR. Muslim)
“Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan ketika ia meninggal dunia.”
3. Wafat pada Hari Jumat atau Malam Jumat
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
(HR. Ahmad, Tirmidzi)
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.”
4. Wafat dengan Keringat di Dahi
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ
(HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i)
“Kematian seorang mukmin ditandai dengan keringat di dahinya.”
Baca Juga: Kultum: saat terbaik untuk taubat adalah sekarang
5. Wafat dalam Keadaan Sakit Perut, Tertimpa Wabah, atau Tenggelam (Syahid Dunia Akhirat)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ غَرِقَ فَهُوَ شَهِيدٌ
(HR. Muslim)
“Barang siapa terbunuh di jalan Allah, ia syahid. Barang siapa mati di jalan Allah, ia syahid. Barang siapa mati karena wabah tha‘un, ia syahid. Barang siapa mati karena sakit perut, ia syahid. Barang siapa mati tenggelam, ia syahid.”
6. Wafat dengan Darah Syahadah (karena Perjuangan di Jalan Allah)
Rasulullah ﷺ bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوَدِدْتُ أَنِّي أُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ
(HR. Bukhari & Muslim)
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, aku ingin terbunuh di jalan Allah, lalu dihidupkan kembali, lalu terbunuh lagi, lalu dihidupkan lagi, lalu terbunuh lagi.”
Penutup
Jamaah yang dirahmati Allah, husnul khatimah tidak datang tiba-tiba, tapi buah dari keimanan yang kuat dan amal saleh yang konsisten sepanjang hidup. Mari kita perbanyak amal baik, memperbanyak istighfar, dan memohon kepada Allah agar diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah.
Rasulullah ﷺ berdoa:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا خَوَاتِيمَهَا، وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ
“Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik amal kami adalah penutupnya, dan sebaik-baik hari kami adalah hari ketika kami berjumpa dengan-Mu.”
Penutup Salam
اَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
One thought on “Kultum: Tanda-Tanda Meninggal dalam Keadaan Husnul Khatimah”