Kultum Singkat
Meneladani Sifat-Sifat Nabi Idris dalam Al-Qur’an
الحمدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِينُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
Alhamdulillāh, segala puji hanya milik Allah Subhānahu wa Ta’ālā, Tuhan semesta alam. Hanya dengan rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu yang penuh berkah ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallāhu ‘alaihi wasallam, suri teladan umat manusia, beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman. Āmīn.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan yang singkat ini, izinkan saya menyampaikan kultum dengan tema: “Meneladani Sifat Nabi Idris ‘alaihissalām dalam Al-Qur’an.”
1. Shiddiq (Jujur dan Benar)
QS. Maryam: 56–57
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا (٥٦) وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا (٥٧)
“Dan ceritakanlah (Muhammad) dalam Kitab (Al-Qur’an) tentang Idris. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”
✅ Penjelasan:
Kata Shiddiq bermakna bukan hanya berkata jujur, tetapi selalu konsisten dalam kebenaran, dalam ucapan, tindakan, dan keyakinan. Nabi Idris hidup di tengah umat yang mulai menyimpang, namun beliau tetap teguh menyampaikan wahyu dan mengajak pada tauhid.
Pelajaran untuk kita:
Di tengah zaman banyak hoaks, fitnah, dan kepalsuan, kita perlu meneladani kejujuran dan integritas Nabi Idris, terutama dalam keluarga, pekerjaan, dan media sosial.
2. Shabir (Sabar)
QS. Al-Anbiya: 85
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ (٨٥)
“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar.”
✅ Penjelasan:
Kesabaran Nabi Idris diuji saat berdakwah kepada umat yang keras. Namun ia tetap sabar dalam menyampaikan kebenaran.
Pelajaran untuk kita:
Sabar bukan hanya saat sakit atau musibah, tapi juga dalam belajar, bekerja, dan memperbaiki diri.
3. Shalih (Orang Saleh)
QS. Al-Anbiya: 86
وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا ۖ إِنَّهُم مِّنَ الصَّالِحِينَ (٨٦)
“Kami memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.”
✅ Penjelasan:
Disebut dalam ayat di atas bahwa Nabi Idris termasuk orang-orang yang shaleh — orang yang amalnya baik, bermanfaat, dan diridhai Allah.
Pelajaran untuk kita:
Kita dituntut bukan hanya tahu yang benar, tapi melakukan yang benar dan menjadi teladan dalam masyarakat.
4. Diangkat ke Tempat yang Tinggi
QS. Maryam: 57
وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا
“Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”
✅ Penjelasan:
Menurut para mufassir, ini bisa bermakna Allah angkat derajatnya secara ruhani maupun secara tempat (seperti ke langit).
Pelajaran untuk kita:
Orang yang jujur, sabar, dan saleh akan Allah angkat derajatnya, meski tidak disanjung manusia.
Penutup
Jama’ah yang dimuliakan Allah,
Sedikit kisah Nabi Idris namun penuh pelajaran:
➡️ Jujur dalam ucapan dan tindakan
➡️ Sabar dalam perjuangan
➡️ Shaleh dalam amal
➡️ Dan selalu dalam rahmat Allah
“Semoga kita semua dapat meneladani sifat-sifat mulia Nabi Idris ‘alaihissalam dalam kehidupan sehari-hari, agar Allah juga mengangkat derajat kita di dunia dan akhirat.”
Demikianlah kultum singkat ini, semoga apa yang telah kita kaji dapat menjadi pelajaran berharga dan mendorong kita untuk meneladani sifat-sifat mulia Nabi Idris ‘alaihissalam dalam kehidupan sehari-hari, agar Allah mengangkat derajat kita di dunia maupun di akhirat.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْـحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Referensi:
-
Al-Qur’anul Karim:
-
Tafsir Ibnu Katsir:
-
Tafsir Al-Jalalain:
