Kultum Singkat: Bahagia Bukan Karena Banyak, Tapi Karena Bersyukur

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang masih memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan hingga detik ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan kita semua sebagai umatnya.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Hari ini saya ingin menyampaikan sebuah pesan singkat, namun insyaAllah penting untuk kehidupan kita, yaitu tentang syukur. Judulnya: “Bahagia Bukan Karena Banyak, Tapi Karena Bersyukur.”

Coba kita renungkan:
Mengapa ada orang yang hartanya banyak tapi hidupnya gelisah?
Mengapa ada orang yang sederhana tapi wajahnya selalu cerah dan hatinya tenang?

Jawabannya adalah syukur.

Allah SWT berfirman dalam QS. Ibrahim ayat 7:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…”

Artinya, syukur itu bukan hanya menjaga nikmat, tapi juga menarik nikmat baru.

Jamaah sekalian,

Bahagia itu bukan soal banyaknya yang kita miliki, tapi bagaimana kita menghargai dan menggunakan apa yang kita punya. Kadang kita terlalu fokus mengejar lebih, sampai lupa menikmati yang sudah ada.

Contoh sederhana:

  • Kita masih bisa melihat — itu nikmat.
  • Kita bisa berjalan ke masjid — itu nikmat.
  • Kita masih bisa mendengar suara adzan — itu nikmat besar!

Lalu, bagaimana cara agar kita menjadi hamba yang bersyukur?

Setidaknya ada tiga cara mudah:

  1. Ucapkan Alhamdulillah sesering mungkin.
    Bukan hanya saat senang, tapi juga saat sedih. Karena di balik setiap ujian, pasti ada hikmah dan kasih sayang Allah.
  2. Lihat ke bawah, bukan ke atas.
    Rasulullah SAW bersabda:
    “Lihatlah kepada orang yang lebih rendah darimu, dan jangan melihat kepada yang di atasmu, karena itu akan lebih membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah.” (HR. Muslim)
  3. Gunakan nikmat untuk kebaikan.
    Kalau punya waktu luang, gunakan untuk menolong orang. Punya ilmu, ajarkan. Punya harta, sedekahkan. Itulah syukur yang nyata.

Penutup, jamaah yang dimuliakan Allah,

Mari kita tanamkan bahwa bahagia bukan karena banyak, tapi karena hati yang tahu caranya bersyukur. Ingat, semakin kita bersyukur, semakin Allah tambah nikmat-Nya.

“Orang yang paling kaya adalah orang yang paling banyak bersyukur, bukan yang paling banyak hartanya.”

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *