KULTUM: Bahaya Riya’ dalam Ibadah

riya

KULTUM: Bahaya Riya’ dalam Ibadah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ

Jamaah yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan membahas penyakit hati yang halus tapi berbahaya, yaitu riya’.

Riya’ terjadi ketika seseorang melakukan ibadah bukan karena Allah, tetapi ingin dilihat atau dipuji orang lain. Misalnya, seseorang bersedekah, tapi yang ia pikirkan adalah: “Semoga orang lain melihat aku dermawan,” atau shalat sunnah di masjid agar dipuji orang, bukan karena Allah. Ulama menyebut ini syirik kecil, karena niat yang seharusnya hanya untuk Allah tergeser perhatian manusia.

Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَآءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍۢ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

(Al-Baqarah 264)
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian membatalkan (pahala) sedekah kalian dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya’ kepada manusia, tetapi dia tidak beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Perumpamaannya ialah seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat sehingga tanah itu hilang dan batu itu menjadi bersih licin. Mereka tidak mampu (menguasai) sesuatu pun dari apa yang telah mereka usahakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir.”

Baca Juga: 5 cara meneguhkan aqidah di era modern

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكَ الْأَصْغَرُ. قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: الرِّيَاءُ

“Yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’.”

riya

Dampak Riya’

  • Menghapus pahala ibadah, meski terlihat baik di mata manusia.

  • Merusak keikhlasan dan hubungan kita dengan Allah.

  • Bisa menimbulkan kesombongan, merasa lebih hebat dari orang lain.

  • Termasuk sifat orang munafik jika dilakukan terus-menerus.

Contoh Sehari-hari

  • Menyumbang tapi bilang ke teman: “Lihat, aku juga ikut sedekah.”

  • Shalat malam tapi sengaja duduk di tempat terlihat supaya orang lain kagum.

  • Membaca Al-Qur’an di depan umum untuk dipuji, bukan karena ingin dekat dengan Allah.

Cara Menghindari Riya’

  • Luruskan niat: setiap amal karena Allah, bukan manusia.

  • Berdoa memohon perlindungan:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا أَعْلَمُهُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُهُ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampunan-Mu atas apa yang tidak aku ketahui.”

  • Fokus pada penilaian Allah, bukan manusia.

  • Evaluasi diri secara rutin, pastikan niat tetap ikhlas.

Jamaah yang dirahmati Allah,
Mari kita jaga hati dari riya’, luruskan niat, dan senantiasa beribadah hanya untuk Allah, agar setiap amal diterima dan menjadi pahala murni.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *