Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah dan lari dari kekuasaan raja zalim demi mempertahankan akidah mereka. Kisah mereka diabadikan oleh Allah dalam Surah Al-Kahfi ayat 9–26, sebagai pelajaran tentang keteguhan iman, tawakal, dan kekuasaan Allah atas kehidupan dan waktu.
Siapa Itu Ashabul Kahfi?
Ashabul Kahfi (أصحاب الكهف) secara harfiah berarti “penghuni gua”. Mereka adalah para pemuda yang hidup di masa kekuasaan seorang raja kafir (dalam beberapa riwayat disebut Decius dari Romawi), yang memaksa rakyat untuk menyembah berhala. Mereka menolak tunduk dan lebih memilih bersembunyi di dalam gua demi menyelamatkan iman.
Allah SWT berfirman:
“Apakah kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan yang mempunyai anjing itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?”
(QS. Al-Kahfi: 9)
Allah Menidurkan Mereka Selama 309 Tahun
Ketika mereka masuk ke dalam gua dan berdoa kepada Allah, Allah pun menidurkan mereka selama tiga ratus sembilan tahun.
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun lagi.”
(QS. Al-Kahfi: 25)
Selama tertidur, tubuh mereka dijaga dan dilindungi Allah, bahkan posisi matahari pun diatur agar sinarnya tidak merusak tubuh mereka (QS. Al-Kahfi: 17). Ketika terbangun, mereka tidak menyadari telah tertidur selama berabad-abad.
Bangkit di Zaman Berbeda
Setelah mereka bangun, mereka mengira hanya tidur sehari atau setengah hari. Namun saat mengirim salah seorang untuk membeli makanan, mereka menyadari bahwa dunia sudah berubah dan masyarakat telah mengenal tauhid.
Kisah mereka pun menjadi bukti kekuasaan Allah dan pelajaran penting tentang kebangkitan setelah kematian.
“Dan demikianlah Kami mempertemukan mereka (dengan masyarakat) agar mereka mengetahui bahwa janji Allah itu benar dan bahwa (terjadinya) kiamat itu tidak diragukan.”
(QS. Al-Kahfi: 21)
Hikmah Kisah Ashabul Kahfi
-
Pemuda beriman bisa menjadi pelopor perubahan.
-
Menjaga iman lebih utama daripada kenyamanan duniawi.
-
Allah Maha Kuasa atas kehidupan dan waktu.
-
Kisah ini menguatkan keyakinan tentang hari kebangkitan.
Sumber Referensi:
-
Al-Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 9–26
-
NU Online, artikel “Kisah Ashabul Kahfi dalam Surah Al-Kahfi”, diakses dari https://www.nu.or.id
-
Muhammadiyah.or.id, artikel “Ashabul Kahfi dan Keteladanan Pemuda Beriman”, diakses dari https://www.muhammadiyah.or.id