Jangan Remehkan Doa
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan kita semua sebagai umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Pendahuluan
Seringkali kita menganggap bahwa doa adalah amalan biasa, hanya pelengkap ibadah, atau malah jadi “pilihan terakhir” saat semua usaha sudah mentok. Padahal, doa adalah senjatanya orang beriman.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Doa adalah ibadah.”
(HR. At-Tirmidzi no. 2969)
Dalam hadis lain:
“Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah selain doa.”
(HR. Ahmad)
✋ Mengapa Kita Meremehkan Doa?
Karena kita terlalu percaya pada usaha sendiri, teknologi, dan koneksi manusia. Kita lupa bahwa segala hasil tetap ada di tangan Allah. Usaha penting, tapi izin Allah-lah yang menentukan hasilnya.
Sering juga orang merasa:
“Saya sudah berdoa tapi belum dikabulkan.”
“Saya capek minta-minta terus ke Allah.”
Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:
“Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Kapan Doa Dikabulkan?
Dalam Islam, doa bisa dikabulkan dalam 3 bentuk:
1. Langsung dikabulkan seperti yang kita minta.
2. Disimpan sebagai pahala di akhirat.
3. Menghindarkan kita dari musibah.
Jadi, tidak ada doa yang sia-sia.
Kapan Waktu Mustajab untuk Berdoa?
Beberapa waktu utama:
Sepertiga malam terakhir
Antara adzan dan iqamah
Saat sujud dalam shalat
Ketika hujan turun
Saat berpuasa, terutama menjelang berbuka
Gunakan momen-momen ini sebaik mungkin. Walau hanya doa sederhana seperti:
“Ya Allah, lancarkan urusan hamba.”
“Ya Allah, jaga keluargaku.”
“Ya Allah, kuatkan iman hamba.”
Penutup
Jangan remehkan doa, karena itulah kunci hubungan kita dengan Allah. Jika manusia kadang mengabaikan permintaan kita, maka Allah tidak pernah lelah mendengar doa hamba-Nya.
Mari kita tutup dengan doa bersama:
“Ya Allah, jadikan kami hamba-Mu yang selalu bergantung dan berharap hanya kepada-Mu. Kabulkan doa-doa kami, dan jangan biarkan kami bergantung pada selain-Mu.”
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh