Godean, 4 Agustus 2025 – Sebuah momen penuh makna terjadi di KUA Kapanewon Godean pada hari Senin, 4 Agustus 2025 M (bertepatan dengan 9 Safar 1447 H), ketika seorang mahasiswi asal Jakarta, Citta Maharani Arthesworo, dengan penuh kesadaran menyatakan keislamannya. Dalam suasana khidmat dan sakral, ia mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai bentuk keimanan dan pengakuan akan ketauhidan Allah SWT.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
“Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah”
“Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Dengan itu, Citta secara resmi meninggalkan agama sebelumnya dan memeluk agama Islam, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Prosesi tersebut disaksikan oleh dua orang saksi, yaitu Aldo Saputra dan Agung Permana Putra, serta dipandu oleh pembimbing, Ahmad Barozi, S.Ag., MSI. Kepala KUA Kapanewon Godean, Abdul Rochim, S.H.I, turut menyaksikan dan mengesahkan pernyataan resmi tersebut.
Dalam bimbingannya, Pak Ahmad Barozi menegaskan bahwa keislaman bukan sekadar pengucapan syahadat, melainkan awal dari perjalanan panjang yang memerlukan kesungguhan, komitmen, dan ilmu. Ia mendorong Citta untuk terus belajar dan memperkuat iman melalui amalan serta akhlak yang mulia. Tantangan pasti ada, namun dengan niat yang tulus dan ikhtiar yang berkelanjutan, Allah SWT akan senantiasa membimbing langkah-langkah ke depannya.
Ayat Al-Qur’an dari surat Ali ‘Imran ayat 19 turut menjadi pijakan spiritual bagi Citta dalam memilih Islam sebagai jalan hidupnya:
“Sesungguhnya agama yang hak di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali ‘Imran: 19)
Keputusan Citta Maharani menjadi mualaf bukan hanya bentuk kebebasan beragama, tetapi juga wujud pencarian makna hidup yang lebih mendalam. Semoga langkah awal ini menjadi pintu gerbang menuju kehidupan yang lebih damai, terarah, dan diberkahi.