Kultum Singkat
Menjaga Lisan agar Selamat Dunia Akhirat
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ
Isi Kultum
Jamaah yang dirahmati Allah,
Lisan adalah anugerah besar dari Allah ﷻ. Dengan lisan kita bisa membaca Al-Qur’an, berzikir, bershalawat, dan berdakwah. Namun di sisi lain, lisan juga bisa menjadi sebab kebinasaan jika digunakan untuk dusta, ghibah, fitnah, dan menyakiti orang lain.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”
(QS. Qāf: 18)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap kata yang keluar dari lisan akan dicatat oleh malaikat, baik ucapan yang baik maupun yang buruk.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa menjaga lisan adalah tanda kesempurnaan iman. Lebih baik diam daripada mengucapkan sesuatu yang menyakitkan orang lain atau membuat kita berdosa.
Penutup
Jamaah yang dimuliakan Allah, mari kita jaga lisan kita dengan mengucapkan perkataan yang baik, doa, dzikir, serta menghindari dusta, ghibah, dan fitnah. Semoga dengan menjaga lisan, kita diselamatkan oleh Allah di dunia maupun di akhirat.
وَاللّٰهُ الْمُوَفِّقُ إِلَى أَقْوَمِ الطَّرِيقِ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ