Kultum Singkat: Menjadi Anak yang Dirindukan Orang Tua di Alam Kubur
Pembukaan
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Segala puji bagi Allah Subhānahu wa Ta‘ālā, yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat iman, kesehatan, dan kasih sayang orang tua yang tak ternilai harganya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, teladan agung dalam berbakti kepada ayah dan ibu.
Isi
Bro, sering kali kita baru benar-benar memahami arti kasih sayang orang tua setelah mereka tiada. Saat itu, hanya doa dan amal yang bisa menjadi jembatan antara kita dengan mereka di alam kubur.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim No. 1631)
Hadits ini menjadi pengingat bahwa salah satu sumber pahala yang terus mengalir kepada orang tua setelah wafat adalah doa dari anak-anaknya yang saleh.
Bayangkan, di alam kubur yang sunyi, di saat manusia tak lagi bisa beramal, ada suara doa lembut dari anaknya:
“Ya Allah, ampunilah dosa ayah dan ibuku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sejak kecil.”
Doa seperti itu bukan sekadar ucapan, tapi hadiah ruhani yang menerangi kubur orang tua.
Ibarat pelita di kegelapan, doa anak saleh menjadi penyejuk bagi ruh mereka.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku waktu kecil.”
(QS. Al-Isrā’: 24)
Baca juga: Kebaikan yang Tidak Viral Tapi Dikenal di Langit
Ayat ini bukan sekadar perintah untuk berbakti ketika orang tua hidup, tapi juga seruan agar kita terus mendoakan mereka setelah wafat.
Menjadi anak yang dirindukan orang tua di alam kubur bukan berarti anak yang kaya, terkenal, atau berpendidikan tinggi — tapi anak yang tak lupa mendoakan dan beramal untuk kedua orang tuanya.
Bersedekah atas nama mereka, melanjutkan kebaikan yang mereka ajarkan, dan menjaga nama baik keluarga — itulah bentuk bakti yang sesungguhnya.
Penutup
Bro, mungkin sekarang orang tua kita masih bisa tersenyum dan menatap kita, tapi suatu saat nanti, mereka hanya bisa menunggu doa-doa kita dari alam barzakh. Maka jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama.
Setiap kali selesai shalat, sempatkan satu doa khusus untuk ayah dan ibu.
Karena bisa jadi, doa sederhana itulah yang membuat mereka tersenyum di alam sana.
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling berbakti kepada orang tuanya.”
(HR. Al-Bazzar)

Pesan Moral:
Menjadi anak yang dirindukan orang tua di alam kubur bukan perkara besar di mata manusia, tapi sangat besar di sisi Allah. Selagi kita masih bisa berdoa, berbuatlah baik, terus kirimkan doa, dan semoga kelak, ketika kita pun berpindah alam, doa anak-anak kita menjadi penerang yang sama bagi kita.
Al-Qur’an QS. Al-Isrā’ [17]: 23–24,
HR. Muslim No. 1631, HR. Al-Bazzar (Shahihah No. 914),
Tafsir Ibnu Katsir & Syarh Shahih Muslim – Imam An-Nawawi.

One thought on “Menjadi Anak yang Dirindukan Orang Tua di Alam Kubur”